18 Sep 2012

3 Princess of Persia. Sejarah Putri Persia Dari Masa Ke Masa

Beberapa tahun lalu kami pernah menulis artikel "kolosal" ini di Forum Kaskus.
Artikel ini kami buat dengan tujuan untuk membuka wawasan pembaca tentang kemegahan peradaban timur yang selama ini seakan ditutupi oleh para sejarahwan barat. Sehingga mengakibatkan munculnya film-film yang menggelikan semisal "300" ataupun "Kingdom of Heaven" yang menggambarkan peradaban timur seperti barbar bodoh yang tidak mengenal pengetahuan. Kami menyebutnya film-film yang diperuntukkan bagi kaum gay.

Dalam artikel ini anda akan menemukan kenyataan sejarah, yang mungkin jarang diungkap. Entah mungkin karena banyak pihak yang merasa sungkan mengakui bahwa kerajaan yang semegah Romawi pun, berkali-kali bertekuk lutut kepada kekaisaran Persia. Maka artikel ini kami persembahkan khususnya kepada para lelaki normal yang membenci film-film bernafas Gay.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari sejarah masa lalu. Selamat Menikmati Artikel Ini.


THE PRINCESS OF ANCIENT PERSIA

Doqdu - 1756 B.C (B.C = Sebelum Masehi)
Beliau adalah ibunda dari "Asho Zarathushtra", filusuf besar dan nabi bangsa Persia kuno. Pada masa sekitar 1737 SM, Zarathushtra lahir. Sebagai anak muda yang kritis, ia tertarik pada fenomena alam dan ingin tahu bagaimana dunia diciptakan. Pencariannya akan hakikat penciptaan serta tempaan meditasi bertahun-tahun, membawanya kepada suatu pemahaman yang mirip seperti ajaran monotheisme Ibrahim (Abraham). Zarathushtra membawa bangsa Persia ke arah Monoteisme, konsep ajaran tentang satu Tuhan.
Nama "Doqdu" berarti: terpilih.


Chista - 1725 B.C.
Ia adalah putri dari "Asho Zarathushtra", sang nabi ajaran Zoroaster. Ayahnya mengajarkan kepadanya konsep Monotheisme murni. Secara arkeologis, Zoroaster adalah agama monotheisme tertua di dunia yang pernah tercatat dalam literatur arkeologis. Filsafat Zoroaster diringkas dalam tiga ajaran, "Hati yang baik", “Perkataan yang baik "," dan Perbuatan yang baik ". Namun seiring pergantian generasi dan zaman, ajaran ini berangsur menyimpang ke arah penyembahan terhadap benda-benda alam. Sebagai contoh yang paling populer di Persia kuno adalah Api.
Nama "Chista" berarti: Kecerdasan







Pantea Arteshbod - 559 B.C.
Ia adalah salah satu panglima terbesar Persia sepanjang masa. Mulai dikenal pada masa pemerintahan Cyrus (559-529 SM). Dia adalah istri dari Jendral Aryasb (Akhemenid's Arteshbod). Dia memainkan peran penting dalam menjaga hukum dan ketertiban di Babilonia setelah penaklukan Neo-Babilonia 547 SM oleh kekaisaran Cyrus Agung. Komandan Pantea merupakan komandan militer penting Cyrus Agung, yang kehadirannya di medan perang selalu menjadi penentu kemenangan, serta ikut berperan dalam membangun pondasi kemiliteran kuno.

Selama masa ekspansi Kekaisaran Achaemenid, Ia adalah komandan pasukan elit tentara Persia yang berperan ganda yaitu sebagai Pasukan Pengawal Kekaisaran dan Pasukan Pendobrak. Pasukan elit ini dikenal sebagai "Immortal" karena mereka terus menerus beregulasi pada kekuatan 10.000 tentara. Setiap ada anggota yang terbunuh atau terluka parah segera diganti untuk menggenapi jumlah 10.000 sehingga di medan perang seakan-akan jumlahnya tidak pernah berkurang. Itu sebabnya bangsa Yunani menyebut mereka Immortal. Untuk menjamin kesetiaan prajurit, maka anggota resmi “mesin tempur” kekaisaran Persia ini direkrut turun temurun dari marga tertentu, dan diberlakukan program latihan anak usia dini (usia 7+).

Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya sebab sejak awal pelatihan ini sangat ketat dan keras baik secara fisik dan psikologis. Mereka juga mengikuti kepatuhan pada agama Zarathustra dan ajaran-ajarannya.

"Pasukan Immortal" biasa diterjunkan ketika pertempuran memasuki babak-babak akhir sebagai strategi untuk mengejutkan musuh.
Nama "Pantea" berarti: Kuat dan abadi.


Amitis Shahbanu - 559 B.C. 
Beliau adalah Ratu Kekaisaran Achaemenid Persia dan putri Shah Astiak Mad (Raja Madyan), Istri Cyrus Agung (Kaisar Persia pertama dan penulis pertama deklarasi hak asasi manusia di dunia yang dikenal sbg Silinder Cyrus). Menurut Herodotus, Cyrus sangat mencintainya dan, ketika dia meninggal, memerintahkan semua rakyat untuk menyelenggarakan "hari berkabung besar". Ada catatan dalam laporan Nabonidus, ketika "istri raja meninggal," terlihat duka rakyat Babilon berlangsung selama berminggu-minggu, dan bahwa ratu dimakamkan di menara yang disebut Zendaan –e Solaymaan di Persia.
Nama "Amitis" berarti: Teman yang Bijak.







Artemisia I - 485 B.C.
Ia diangkat menjadi penguasa di Halicarnassius (sebuah negara Kota Yunani yang ditaklukan menjadi koloni Kekaisaran Persia). Memerintah di bawah kekuasaan Kaisar Persia Xerxes I (Kheshayar Shah). Dia adalah seorang Laksamana legendaris pemimpin Angkatan Laut Persia. Seorang wanita kuat, mandiri dan cerdas yang memenangkan banyak pertempuran selama era Dinasti Achaemnid. Anda dapat melihat semangat Cyrus di latar belakang lukisan.

Ketika Raja Xerxes pergi berperang melawan Yunani pada 480 SM, Artemisia mendukungnya dengan kapal-kapal yang kuat dan membantu Xerxes mengalahkan Yunani pada pertempuran laut di Salamis. Orang Yunani menawarkan hadiah 10.000 drachma untuk kepala Artemisia, tapi tidak ada yang berhasil. Perlu diketahui bahwa saat itu Persia adalah satu-satunya negara adidaya sedangkan Yunani terdiri dari puluhan negara kota yang terpisah-pisah, masing-masing mempunyai otonomi sendiri.
Artemisia dan unit pasukan wanita persia



Dia berjuang dalam perang seperti laki-laki. dia menunjukkan kejeniusannya dalam taktik militer. Xerxes belum pernah melihat seorang wanita yang seperti dia. Artemisia akhirnya menjadi kekasih Xerxes. Namun, Xerxes tidak pernah menikah dengannya, entah bagaimana Xerxes kemudian akhirnya menikahi Esther, seorang putri Yahudi. Ya, tidak peduli berapa dalam romansa cinta antara Xerxes dan Artemisia, namun mereka tidak pernah menikah. Artemisia adalah seorang legenda abadi dan teladan bagi para wanita Persia.
Nama "Artemisia" berarti: Penutur kebenaran.



Esther - 478 B.C, 
Lahir di wilayah Hadassah, dan merupakan istri Xerxes Agung dari Kekaisaran Persia. Dia adalah ratu Persia dari bangsa Yahudi yang pertama. Menurut Bibel Kitab Ester, suatu ketika Raja Xerxes dari Persia mengadakan seratus delapan puluh hari pesta di Susan untuk menunjukkan kekayaan dan kemegahan kerajaannya. Sang Raja memerintahkan istrinya yaitu ratu Vashti tampil sebelum dia dan tamu-tamunya dengan mengenakan mahkota, untuk memamerkan kecantikannya. Tetapi Ratu Vashti menolak untuk datang. Marah dengan penolakan ini, Raja Xerxes bertanya kepada orang-orang bijak dan ketujuh penasihat Persia. Sesuai dengan hukum, mereka menyarankan Raja untuk mencari ratu yang baru.

Raja mengikuti nasihat ini, kemudian mulai mencari ratu yang baru melalui sebuah kontes kecantikan. Maka gadis-gadis cantik dari setiap provinsi dikumpulkan ke istana. Esther ikut serta dalam kontes ini didukung oleh Mordekhai, sepupunya sekaligus walinya. Selama 12 bulan setiap wanita menjalani perawatan kecantikan di harem, setelah itu ia akan pergi menghadap Raja. Pada akhirnya Raja Xerxes memilih Ester untuk menjadi istrinya dan dan menjadi ratu kekaisaran Persia.

Dalam kitab Bibel ada bagian yang dinamai dengan namanya yaitu Kitab Ester. Sebagai hasil pernikahan ini maka pengaruh orang-orang Yahudi yang tinggal di Kekaisaran Persia mulai menanjak. Xerxes kemudian mengikuti jejak Cyrus Agung dalam menunjukkan belas kasihan kepada orang Yahudi Persia.
Nama "Esther" berasal dari bahasa Persia: "bintang".


Sissy Cambis - 381 B.C. 
Ia adalah Ratu Persia dan ibunda Darius III. Ia adalah seorang wanita Akhemenid luar biasa yang berjuang mempertahankan kekaisaran dan tidak pernah menyerah kepada Alexander dari Macedonia. Menurut Sejarawan Yunani, Alexander pun sangat menghargainya dan baru dapat mengalahkannya dengan usaha yang keras.
Nama "Sissy" berarti: Beruntung.
Youtab Aryobarzan - 334 B.C. 

Dia adalah salah satu komandan pasukan Dinasti Akhemenid Persia, adik dari pahlawan legendaris Persia, Aryobarzan (Jendral Akhemenid). Ia berdampingan dengan kakaknya melawan serbuan Yunani Macedonia sampai tetes darah terakhir, pada masa pendudukan Great Alexander dari Macedonia.
Nama "Youtab" berarti: Unik.









Roxana Akhemenid - 326 B.C. 
Ia adalah putri Darius III, Syahansyah dari Kekaisaran Persia. Dia menikah dengan Raja Makedonia: Alexander ketika menyatakan cintanya di atas benteng sekitar 327 SM. Roxana dengan gagah berani menemaninya menyerbu India pada tahun 326 SM. Dia melahirkan seorang anak yang diberi nama anumerta Alexander IV Aegus. Namun setelah kematian Alexander secara mendadak, Roxana dan anaknya menjadi korban dari intrik-intrik politik menjelang runtuhnya Kekaisaran Alexandria. Roxana akhirnya membunuh janda Alexander lainnya, yaitu Stateira II dan adiknya Drypteis. Roxana dan anaknya dilindungi oleh ibunda Alexander, Olympias di Macedonia, tapi akhirnya terbunuh pada 316 SM. Karena puteranya yaitu Alexander IV Aegus adalah pewaris sah kerajaan Alexandria, maka Cassander salah seorang mantan jendral Alexander yang berambisi merebut kekuasaan memerintahkan pembunuhannya sekitar 309 SM.
Nama "Roxana" berarti: Fajar yang bercahaya.

Sekedar untuk diketahui, Persia dari masa ke masa telah diperintah oleh berbagai Dinasti. Diantaranya yang terkenal adalah Dinasti Achaemenid, Alexandria, Askhanid Parthia, dan yang terakhir adalah Sassania. Sepanjang sejarahnya, Persia telah dua kali mengalami restorasi, yaitu pada saat penyerangan Alexander The Great (dari Macedonia), dan pada saat kebangkitan Islam. CMIIW

Peta Wilayah Kekaisaran Persia Kuno:

THE NEXT PRINCESS OF PERSIA

Sura - 213 AD (AD = Sesudah Masehi)
Ia adalah salah satu pahlawan besar dalam sejarah Persia, dan seorang yang jenius dalam strategi militer selama dinasti Parthia. Ia adalah putri dari Ardavan V, raja terakhir dari kekaisaran Parthia (Ashkanid Empire). Dia disebut-sebut dalam buku sejarah sebagai tangan kanan ayahnya. Sura memiliki pangkat: Ashkanid Sepahbod (Letnan Jenderal). Dia akhirnya berhutang dendam terhadap Raja Aradeshir, karena pada tahun 225 AD Ardeshir (putera Babak) berperang melawan ayahnya (Ardavan V) dan membunuhnya. Aradeshir mendirikan kekuasaan di pusat Persia dan benar-benar merombak sistem feodalistik Ashkanid Parthia. Dia mengatur Zoroaster sebagai agama resmi Persia. Usahanya itu membuka jalan bagi para pemimpin masa depan untuk menggunakan Zoroaster sebagai dasar hukum mereka dan mendirikan kerajaan yang sangat kuat berdasarkan sistem Achaemanid.
Nama "Sura" berarti: Wajah Bunga.


Azadokht Shahbanu - 241 AD 
Ia adalah Ratu dari Kekaisaran Persia dan istri Syahpur Agung. Beliau mendirikan “Jondi Syahpur”, pusat utama pendidikan tinggi Persia bersama suaminya. Azadokht bukan wanita militer tetapi dia sangat terampil berpedang. Persia terus-menerus dalam peperangan dengan Kekaisaran Romawi selama berabad-abad dan tentara Romawi baru saat itu melihat wanita berperang melawan musuh dengan gagah berani dan brutal di samping tentara pria, membela tanah air mereka hingga tetes darah terakhir. Selama dinasti Sassania banyak tentara Persia ditangkap oleh Roma yang ternyata adalah perempuan. Roma pada masa itu adalah kerajaan yang arogan dengan ekonomi yang didasarkan pada perbudakan, dan tujuan utama mereka adalah untuk menaklukkan Persia. Sudah banyak sumberdaya serta korban nyawa yang dihabiskan untuk peperangan ini yang melemahkan kedua belah pihak. Akhirnya Raja Syahpur Agung dari Persia menginvasi Kekaisaran Romawi dan menangkap Kaisar Valerianus serta seluruh tawanan tentara Romawi sebagai pelajaran untuk tidak pernah menyerang Persia lagi. Dia menang atas tiga kaisar Romawi: Valerianus, Gordianus III dan Philip.
Nama "Azadokht" berarti: Gadis Merdeka.


Zenon dari Creta Persia - 379 AD
Ia adalah penari terkenal di Pengadilan Syah Ardeshir II, ia disebutkan dalam buku-buku sejarah sebagai "Apel Mata Raja". Tarian pada masa itu adalah ritual pembuka pengadilan di Persia. Tarian ini telah bertahan selama berabad-abad dan diteruskan turun temurun di wilayah persia. Budaya menari adalah bentuk seni yang dilindungi oleh berbagai dinasti dari Kekaisaran Persia dan Sassania. Teks Yunani medeskripsikan secara rinci berbagai bentuk tarian Persia, tarian api, pedang bahkan tarian “kuda menari” (menari sambil menunggang kuda).
Nama "Zenon" berarti: Seperti Dewi.







Putri Parin - 488 AD 
Ia adalah seorang politikus Sassania Persia, putri Qobad, Penasihat dari Dewan Hukum Sassanid. Sangat cerdas dan percaya diri, dia adalah perempuan politikus dan turut berperan dalam menyokong dunia keilmuan Persia.
Nama "Parin" berarti: Mirip Bidadari.












Shirin Shahbanu - 590 AD 
Adalah Ratu Kekaisaran Persia dan istri Raja Khosrow Parviz 590-628 AD yang memanfaatkan militer untuk memperluas kerajaan dan menaklukkan banyak wilayah Kekaisaran Bizantium Romawi. Shirin adalah putri Kristen yang akhirnya sepakat untuk menikah dengan Raja Khosrow setelah melalui beberapa kisah romantis dan heroik, termasuk menyelamatkan dirinya dari singa. Kisah romantis bersejarah mereka telah banyak ditulis oleh para sarjana Persia. Selama masa pemerintahannya, Raja Khosrow Parviz membangun beberapa istana megah di Provinsi Kermanshah (barat Iran) dan menambahkan nama isterinya di kota itu. Maka kota itu sekarang disebut "Qasr-e Shirin" yang berarti "Istana Shirin".
Nama "Shirin" berarti: Rasa yang Manis.




Ratu Purandokht (Boran) 
Sassania - 629 AD 
Ia penguasa keduapuluh enam dari Sassania Persia, memerintah 629-631. Ia adalah putri tertua Khosrow Parviz dan kakak dari Azarmidokht,. Purandokht naik tahta setelah membunuh Jendral Shahrbaraz, yang telah membunuh keponakannya yaitu Ardashir III sang pewaris sah kerajaan. Setelah itu ia mencoba untuk membawa stabilitas kepada kerajaan. Stabilitas ini dimulai dari perjanjian damai dengan Kekaisaran Bizantium Romawi, revitalisasi kerajaan melalui pelaksanaan keadilan, rekonstruksi infrastruktur, penurunan pajak, dan pencetakan koin. Namun sebagian besar usahanya dalam mengembalikan kekuasaan otoritas sentral gagal , karena dilemahkan oleh perang saudara. Akhirnya ia mengundurkan diri dari kedudukannya.
Nama "Purandokht" berarti: Gadis Cantik.




Apranik - 632 AD
Ia adalah seorang Komandan Tinggi Angkatan Darat Sassania Persia, putri Piran (Jenderal besar Raja Yazdegard III) dan ia berjuang dengan anggun sebagai komandan pertahanan terhadap bangsa Romawi dan Arab. Sejak kecil, ia sudah mencintai dunia militer. Yang menakjubkan adalah jiwa nasionalis yang begelora selama masa remajanya membawa ia menjadi orang militer. Seperti ayahnya, Apranik memutuskan untuk menjadi prajurit profesional dan dia menaiki tangga karir satu per satu. Setelah menyelesaikan pendidikan, dia berhasil bangkit dari seorang bintara menjadi komandan penuh dari Tentara Persia.

Apranik yang tak kenal lelah adalah inspirasi bagi pasukannya untuk membela bangsa mereka melawan agresi dari luar. Pada masa itu bangsa Arab menyerang perbatasan selatan Persia pada kondisi terburuk, dimana setelah terus-menerus berperang dengan Kekaisaran Romawi telah melemahkan Kekaisaran Persia secara ekonomi, militer, dan rohani. Sementara Yazdegard III Raja Sassania terakhir yang angkuh tidak memberi perhatian pada kebangkitan Islam yang dianggapnya barbar dari selatan pada waktu itu. Apranik sepenuhnya mengambil alih komando batalion utama Tentara Persia setelah invasi skala besar dan pendudukan oleh tentara Arab Muslim, bahkan setelah Kekaisaran Persia Dinasti Sassania ini runtuh.

Ketika itu ia melaksanakan strategi, "hit and run" melawan orang-orang Arab yang biasa ia sebut "Tikus Gurun", namun tidak berhasil. Karena itu, ia memulai kembali pertempuran terbuka selama bertahun-tahun. Apranik diberi gelar Komandan Perang yang legendaris dan tak kenal ampun. Kuda putihnya selalu menjadi simbol terkenal perjuangan.
Nama "Apranik" berarti: Putri Sulung.


Negan 639 A.D. 
Ia adalah pejuang perlawanan persia, Komandan gerilya Sassania setelah Pendudukan Arab Muslim. Negan bukan wanita militer, atau seorang wanita bangsawan, namun ia memiliki hati yang penuh cinta bagi Persia. Ia telah memutuskan untuk mengangkat pedang dan memimpin kelompok pejuang perlawanan terhadap bangsa Arab yang menginvasi Persia. Dia meninggal dalam pertempuran satu tahun setelah invasi itu.
Nama "Negan" berarti: Takdir Baik










Sekilas Tentang Runtuhnya Kekaisaran Persia

Pada masa Kenabian Muhammad saw, beliau mengirimkan utusan-utusan ke berbagai penguasa besar dunia untuk menyampaikan seruan ajakan Islam. Di antaranya adalah Khosrow Parviz kaisar Persia. Namun Khosrow Parviz malah menghina utusan Nabi Muhammad saw dan merobek-robek surat yang dibawanya. Setelah menerima berita ini, Nabi Muhammad bersabda, "Kelak negerinya akan tercabik-cabik sebagaimana dia telah merobek surat itu".


Pertempuran pertama antara pasukan Muslim dan Kekaisaran Persia Sassania terjadi pada pemerintahan Khalifah I yaitu Abu Bakar ra di Mesopotamia (sekarang Irak). Khalid bin Walid diutus memimpin 18.000 pasukan dalam Perang Islam-Persia. Perang ini diawali oleh Khalid dengan pengiriman surat kepada Hormuz, Gubernur Persia untuk Mesopotamia. Isi suratnya sangat terkenal seperti yang dicantumkan di bawah ini ;
"Masuklah ke dalam Islam dan kalian akan selamat. Atau bayarlah jizyah, dan Kamu serta rakyatmu akan kami lindungi, jika tidak, Kamu akan menjadi bersalah atas konsekuensinya, karena saya akan datang kepada kalian bersama dengan orang-orang yang mencintai kematian sebagaimana kalian mencintai kehidupan."

Pertempuran tak bisa dihindari karena Persia tidak mau takluk begitu saja. Empat pertempuran pertama dimenangkan pasukan Kekhalifahan Islam :
Pertempuran Rantai, Pertempuran Sungai, Pertempuran Walaja, dan Pertempuran Ullais. Khalid benar-benar memanfaatkan kelemahan pasukan Persia yang sangat lambat karena beratnya persenjataan dan baju perang mereka. Dalam Pertempuran Rantai, ia "mengerjai" pasukan Hormuz dengan membuat mereka bolak-balik antara Kota Uballa dan Kota Kazima beberapa kali. Akibatnya pasukan Persia kelelahan dan Khalid pun memenangkan pertempuran pertamanya melawan Hormuz. Satu bulan kemudian, Hirah, ibukota Mesopotamia, berhasil direbut dan dalam beberapa bulan berikutnya, seluruh Mesopotamia dikuasai oleh Kekhalifahan Islam.
Pasukan Kekhalifahan Islam Di Bawah Komando Khalid bin Walid
Sekalipun kalah jumlah tiga banding satu, pasukan Muslim dibawah pimpinan Khalid bin Walid berhasil mengalahkan pasukan Persia dengan telak. Kemenangan ini tak lepas dari kecemerlangan strategi Khalid, yang melakukan manuver taktis pengepungan ganda. Taktik ini mirip seperti taktik jenderal Kartage Hannibal saat mengalahkan pasukan Republik Romawi dalam pertempuran Cannae, walaupun Khalid menciptakan versi taktiknya sendiri.

Peta Wilayah Kekhalifahan Islam 50 Tahun Setelah Runtuhnya Persia:

The Last Princess of Persia

Shahr Banu – 634 A.D. The Last Princess of Persia
Pada masa pemerintahan khalifah kedua, Umar bin Khattab ra, kaum muslimin berhasil menaklukkan negeri Persia. Atas kemenangan ini, laskar Islam memboyong tawanan-tawanan perang ke Madinah, termasuk di antara mereka putri-putri Kaisar Persia.
Tatkala kaum muslimin berkumpul di masjid, Khalifah Umar ra bermaksud menjual putri raja tersebut. Namun, Ali bin Abi Thalib ra memberi isyarat agar ia tidak melakukan hal itu, mengingat bahwa putri-putri raja tidak boleh diperjualbelikan, sekalipun mereka itu kafir menurut Islam. Lalu beliau mengatakan, “Biarkan dia memilih seorang laki-laki untuk menjadi suaminya. Dan siapa saja yang dipilihnya, maka ia berhak menikah dengannya.”
Setelah dibawa ke Madinah, `Ali memberi izin pada para wanita ini kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka ingin nikahi dari kaum Muslim. Dan dalam keterangan para sahabat, Putri Shahr Banu telah memilih tangan Husain putera Ali bin abi Thalib dalam ikatan pernikahan, dan salah satu adiknya memilih Muhammad bin Abu Bakr. Ali kemudian berpesan kepada Husain: "Perlakukan wanita ini dengan ramah, karena ia akan melahirkan yang terbaik dari penduduk Bumi setelah kamu. Dia adalah ibu dari para wali keturunan suci”.

Dari rahim wanita bangsawan inilah putra pertama Husain yang bernama Ali Zinal Abidin itu lahir. Pernah sang ayah memanggilnya dengan nama Ibn Khairatain (anak dari dua kebaikan), karena dalam nadinya mengalir darah dua bangsawan; Arab Quraisy Bani Hasyim dan Ajam Persia.

Dalam catatan sejarah, wanita ini dengan gagah berani mendampingi suaminya yaitu Husein bin Ali dalam pertempuran di Karbala melawan penguasa zalim waktu itu yang bernama Yazid bin Mu’awiyah. Ketika Husain gugur disana, ia melindungi Ali Zainal Abidin yang waktu itu masih kecil dari bahaya kematian, meskipun harus melawan tentara-tentara musuh. Air mancur Shahrbanu yang didirikan untuk menghormatinya dapat ditemukan di Rayy kuno, di pinggiran selatan Teheran, Iran.



Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim
kaumseni backlink indonesia Malaysia Free Backlink ServicesFree Promotion LinkFree Smart Automatic BacklinkMAJLIS LINK: Do Follow BacklinkLink Portal Teks TVAutoBacklinkGratisjapanese instant free backlink Free Plugboard Link Banner ButtonFree Automatic Backlink Service
Comments
3 Comments

3 comments:

  1. Makasih ya sob infonya udah share, sangat bermanfaat sekali ...................



    bisnistiket.co.id

    BalasHapus
  2. kerajaan roma berkali2 kalah ama persia?? emang zamanya roma ama persia sama??

    trus zaman muhammad ama zaman kerajaan persia samah?

    hadeh.. ngarang bebas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah agan kudu sering baca buku lagi gan :D. Or sekali2 mampir ke forum sejarah dan xenologi Kaskus. Coba lihat tahun dari masing2 princess itu gan.
      Romawi tahun berapa?

      Hapus

Berikan komentar anda

Followers

Komentar Terkini

Make Your Own by Judhazt KASKUS
 

www.islamperspektif.blogspot.com Copyright © 2009 - |- Created by O Judhazt Kaskus - |- Visit My Youtube Channel