29 Jul 2013

2 Dialog Dengan Jin Munafiq

Dialog ini kami kutip dari :  SUMBER


"Duduk yang rileks ya bu, tenangkan hatinya. Biarkan ia diam, hingga isinya hanya berukir Asma Allah saja"

Selepas shalat mutlak 4 rakaat, saya menyuruh klien saya duduk tenang menghadap saya disamping suaminya.

"Ini dapat dari mana?" Ucap saya kemudian sambil memegang tasbih warna hitam yang ada disampingnya. Semenjak pelatihan Rehab Hati kemarin, ia terlihat sibuk dzikir dengan tasbih itu.

"Dari ini.. yang berusaha mengobati saya, Al Hikmah. Cuman, sebenarnya saya tidak tahu ada isinya atau tidak dan saya tidak meyakininya. Dan dia bilang tasbih ini harus dibawa kemana-mana dan jangan dibawa ke kamar mandi"

"Astaghfirullah.. " Ucap saya sambil menggelengkan kepala.

"Tapi, saya tidak menyakininya. Saya hanya memakainya untuk dzikir, seperti tasbih biasa aja. Saya hanya..."

"Betul, bu. Pengobatan-pengobatan seperti Al Hikmah, Hikmatul Iman, Tasawuf, dan paranormal-paranormalpun kadang pakai wirid dengan Dzikir dari lafal-lafal kalimah Allah" tukas saya.

"Marah pa ustad, ada yang marah dalam diri saya. Dia bilang, dia baik dan menyuruh kepada kebaikan" Kata ibu itu.

"Mau saya bakar tasbih ini?"

"Jangan" jawabnya.

"Dan kamu ikut terbakar". Jin itu diam.

"Kamu bersembunyi dalam tabir kebaikan, saya tidak bisa ditipu dengan.. "

"Dia bilang 'saya kurang baik jadi dia membimbing saya'", Kata ibu itu meneruskan bisikan jin di hatinya.

Saya berdiri dan mengambil gas untuk membakar tasbih itu, mata ibu itu mengikuti saya. Kemudian saya duduk kembali dihadapan klien saya.

"Selama ini kamu menipu dia, iya?". Tanya saya, dan klien saya menggelengkan kepala.

"Tidak!" Katanya mulai meninggi.

"Menipu dia dengan ini?"

"Tidak". Katanya dengan wajah pura-pura serius. Dan saya tetap pada keyakinan saya.

"Saya memabantu ke arah kebaikan dan menasihati dia"

"Menasihati dia?"

"Iya..." katanya memelas, meyakinkan. Dan saya menatapnya menantang penjelasan lain dari jin ini.

"Karena isi hatinya terlalu kotor. Dia perempuan yang tersakiti"

"Siapa yang mengetahui isi hati dalam dada manusia? Jawab!?"

"Saya mendengarnya.."

"Jawab dulu, siapakah mahluk yg mengetahui isi dada manusia. Jawab!" Nada saya mulai meninggi sambil menunjuk wajah jin yang mulai menguasai klien saya.

Jin itu mulai tersedak, dan nafasnya terengah. Saya mulai menghakiminya dengan sesuatu yang tidak bisa dia bantah.

"Jawablah! Rasulullah Sholallallahu Alaiyhi wa Sallam bersabda, bahwasannya "Saya diutus bukan untuk memeriksa isi dada manusia".

"Demi Allah kamu tidak tahu isi hati manusia, kamu tidak tahu isi hati saya!" Saya melanjutkan.

"Tidak." Jin itu masih diam, dan mulai mengepalkan tangannya.

"Laknatullah alaiyh". Gumam saya lagi.

"Aku jin muslim". Kata jin itu sambil memejamkan mata.

"JIN MUSLIM TIDAK DIAM DALAM TUBUH MANUSIA! Catat oleh kamu.. "

"Karena dia banyak diserang!" Jawab jin itu.

"Jin muslim tidak diam dalam tubuh manusia!" Ungkap saya menegaskan kembali.

"Perempuan ini disiksa. Banyak diserang oleh ghoib. Aku hanya membantunya".

"Tapi kamu tidak boleh diam di dalam tubuh ini, siapa yang memberikan Haq kepada kamu untuk tinggal didalam?"

"Aku mengurangi rasa sakit yang diberikan jin kafir kepadanya."

"Allah yang akan melindungi hamba ini setiap kali dia mengucap 'Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wa nikmann nasiir".

"Allahu'alam". Kata jin itu sambil terus mengacungkan jarinya.

"Segeralah kamu bertaubat. Apa kamu belum pernah membaca surah Al Jin. Belum membacanya?".

"Mau saya bacakan? Jika kamu jujur kamu akan mersakan kesejukan dan mengimaninya. Jika kamu kafir kamu akan hancur dan terbakar. Mau?"

"Aku jin baik pa ustad.."

"Dan saya tidak punya alasan apapun untuk mempercayai kata-katamu sebelum membuktikannya. Justru karena kamu tinggal ditubuh ini sejak anak ini lahir, maka jin jin lain berdatangan dan memasukinya. Kamu tidak bisa berbohong, kamu tidak bisa berdusta dihadapan saya"

"Aku hanya membantunya, mengarahkan kepada kebaikan. Menasehatinya ketika ia dalam keadaan kalut". Kata jin itu lagi, tetap dengan jari teracung dihadapan wajahnya. Dan suaranya merendah..


"Baiklah. Siapa yang mengirim kamu"

"Ada seorang laki-laki yang mengirim saya"

"Sebutkan saja namanya. Dia dukun atau apa?"

"Dia orang baik karena dia berniat membantu"

"Itulah. Itulah ya, itulah sebabnya banyak kyai-dukun menggunakan jin Islam. Dan Allah telah berfirman dalam al Qur'an... 'wa innahu kaana rijalum...." Jawab saya sambil mulai membacakan surah Al Jin Ayat 6.

"Mohon jangan sakiti saya ustad, karena saya jin baik. Tolong pas ustad. Pakai cara terbaik untuk mengusir saya". Kata jin itu lagi sambil memelas, mengacungkan satu jari.

"Makanya dengarkanlah, dengarkan ya... Allah telah berfirman dalam Al Qur'an:

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."

"Tidak ada sedikitpun tujuan saya untuk itu"

"ITU FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, dengarkan. Apakah kamu menolak firman Allah?"

"Tidak"

"Apa saya perlu bacakan tafsirnya dan buka mushafnya dihadapan kamu"

"Saya jihad melawan jin kafir. Jin kafir itu terlalu kuat. Perempuan ini menderita."

"Hey! Allah yang akan menolong dia. Jika kamu benar, silahkan buktikan. Hancurkan jin kafir itu. Sekarang!"

"Hiapp.. heps! Allaaaahuakbar" Teriak jin itu sambil mendorong tangan kanannya disamping pinggang, tangan kirinya terangkat keatas membentuk formasi tepukan bola volley.

"Hancurkan jin kafir itu jika kamu benar, dan jika tidak habis. Kamu yang akan saya habisi, bi'idznillah!"

"Haa...." teriak jin itu lagi.

"Bacakan Kalamullah jika kamu benar, bacakan Ayat Kursi".

Jin itu terdengar membaca ayat Kursi sangat cepat dan tangannya menunjuk kearah sebelah kanan tubuh saya. Suaminya masih ada disamping saya, antara ibu dan saya. Setelah selesai jin itu bertakbir lagi. Kemudian berhenti dan menatap saya lagi.

"Susah pas ustad, jin itu tidak mau keluar".

"Kalau begitu, kenapa kamu tetap tinggal didalam"

"Mengulangi rasa sakitnya" Kata jin itu berusaha konsistent dengan kata-katanya. Namun tentu saja, saya tidak begitu saja percaya kepada mereka.

"Jangan berdusta kamu. Jangan berdusta, tidak akan ada gunanya kedustaan kamu dihadapan Allah"

"Demi Allah, pa ustad. Saya jin muslim".

"Betul, dan jika itu benar kamu tetap tidak berhak diam di tubuh manusia ini". Ucap saya, sambil mencari cara untuk membuktikan ke islaman atau ke kafiran dia.

"Dengarkan pertanyaan saya, dan jawab jujur agar kamu selamat. Sebelum kamu patuh atau tunduk kepada laki-laki manusia itu, apa yang yang kamu lakukan atau apa yang dia lakukan kepadamu?".

"Dia menyuruh saya untuk kebaikan"

"Bukan, sebelumnya. Sebelum ia kenal dengan kamu. Dia menangkap kamu dimana?" Kata saya, mencoba menari dengan fikiran jin itu yang tidak menjangkau pertanyaan saya sebelumnya.

Jin itu diam...

"Jawab, dan kamu tidak bisa berdusta. Haa"

"Dia menangkap kamu dimana. Hmm.. Jawab! Jawablah.. "

"Di area sebuah persawahan" Kata jin itu akhirnya berupaya menjawab.

"Kenapa kamu ditangkap?"

"Karena saya berlaku tidak baik" Kata jin itu, jawaban dia mulai terasa hambar dan ngawur.

"Tidak baik bagaimana, apa yang kamu lakukan hingga ia menilaimu tidak baik?"

"Hhh... Sudah cukup pa Ustad".

"Bukan cukup jawabannya, kamu harus jujur dan benar. Jika tidak, saya akan siksa kamu. Tasbih ini terbakar, kamu pun terbakar!!"

"Erggghh...sssshh"

"Makanya, ya. Jujur! Jujur.." Ucap saya sambil menyalakan gas ditangan saya.

"Hhh.. Saya hanya ingin bertaubat dan membantu manusia muslim pa Ustad.. "

"Dengarkan, bukan begitu caranya bertaubat.. Kamu itu, wahai jin. Kamu terikat talfiq syariat Islam. Dan syariat Islam itu satu. Tidak pernah berubah!"

Jin itu terlihat mulai gelisah..

"Mau saya test keimanan kamu?"

"Hanya Allah yang tau keimanan saya."

"Baiklah, saya test keimanan kamu sekarang"

"Allah.." Kata jin itu.

"Saya bacakan surah Al Kafiruun, jika ada sesuatu menusuk menghajar kamu dan memusnahkan kamu. Maka terimalah dengan ridho."

"Hah... Ampun pa ustad" Kata jin itu sambil menggelengkan kepala.

"Baiklah ya, sebentar lagi saya bacakan!"

"Ampun pa ustad, ampun.."

"Baiklah, akuilah agama kamu apa?

"Hhhh.. Sebenarnya saya jin Kafir!" Kata jin itu sambil menurunkan tangannya disamping tubuhnya kearah wajah saya. Matanya menantang

"Alhamdulillah.. Saya akan tetap bacakan ya. Ingat, jika kamu berdusta. Kamu akan musnah".

"Benar kamu minta ampun?"

"Benar, ampun!"

"Akuilah kekafiran kamu?"

"Aku adalah jin kafir!"

"Yah begitulah. Begitu ya?! BEGITULAH KEMUNAFIKAN MUSUH MUSUH ALLAH!"

"Sebenarnya aku hanya ingin membodohi wanita ini, hahaha... " Kata jin itu sambil tertawa dan menunjuk saya.

Saya memalingkan wajah dan menghadap ke suaminya, sambil berkata sambil menyingkapkan karpet di ruangan itu.

"Peganglah pa, pegang ujung tasbih ini"

"Hua.. jangaaannn" Jin itu histeris.

"Kamu dengarkan! Kamu ingin membodohi wanita ini dengan wiridan di tasbih ini?".

"IYAH" Kata jin itu, kepalanya mendongak keatas. Dan jarinya teracung lagi.

"Karena dia orang beriman" Kata jin itu lagi.

"Hheehe.. " Saya mulai tertawa. Lalu membacakan Ayat Kursi untuk menghancurkan khodam didala tasbih itu.

Jin itu menggigil atau seperti terbakar. Saya terus bacakan, dan baru sampai ayat "lahuuma fissamawati wa maa fil ard"... Jin itu berteriak lagi.

"Itu rumah saya..."

Saya terus membacakan.

"Jangan dibakar"

Saya terus bacakan, hingga ayat "wasyi'a kursiyyuhus sama wati wal ard" jin itu berteriak lagi.

"Cukup pa ustad!"

Saya terus melanjutkan hingga akhir, setelah selesai saya meniup tasbih itu dan membaca "Hasbunallah wanikmal wakiil nikmal maula wa nikman nasir, hasbiyallahu laa ilaaha illa huwa alaiyhi tawakaltu alallah huwal arsyil adziim". Lalu membakar tali tasbih itu sampai berjatuhan. Dan jin itu teriak histeris..


Dia terus berteriak-teriak sambil menangis.

"Rumah ku.. haa rumahku" Katanya melolong-lolong sampai lebih dari tujuh teriakan. Dan saya membakar tasbih itu. Satu persatu bijinya dimasukan ke tempat muntahan.

Setelah itu saya ambil ujungnya yang berupa kayu hitam berlafadz syahadatain mirif bendera Saudi Arabia. Dan saya mulai membakarya..

"Perguruan apa yang memberikan tasbih ini. Jawab kamu".

"Al Hikmah..."

"Hah! Jawab yg benar!"

"Al Hikmah... "

"Dimana Al Hikmah, yang dimana?"

"Al Hikmah, tegal!?" Kata jin itu tegas.

"Cukup! Sudah terbukti ke kafiran kamu.. Sebelum saya bacakan Ayat dalam Al Qur'an kamu sudah mengakuinya. Itu baik, sekarang dengarkan saya. Kamu boleh masuk Islam dengan aman, keluar atau memilih kematian kamu"

"Aku akan lari" Kata jin itu.

"Kamu boleh lari, tapi kamu tidak akan bisa berdiri jika kamu berniat untuk kembali lagi ke raga ini"

"Arghh.. "

"Paham kamu?"

"Arggh.. jangan mengancam saya!"

"Bukan mengancam, saya akan membuktikan bahwa Allah subhannahuwa ta'aa bakal mengalahkan kamu hari ini. Biidznillah" Ucap saya sambil berdiri dan menunjuk hidung jin itu.

"Paham kamu. Paham?"

"Ini rumah rehab, bukan klinik ruqyah! Saya punya banyak waktu untuk menterapi jin seperti kamu. Paham kamu. Paham. Ruangan ini kedap suara, ya? Dan saya memohon kepada Allah untuk memagar jin jin dan syaitan-syaitan dari ruangan ini" Ucap saya sambil membacakan surah Ya Siin ayat 9. Dan jin itu berteriak-teriak lagi...

"Kenapa kamu menyiksa saya" Kata jin itu.

"Dan saya akan terus menyiksa kamu dan ingatlah, seluruh dunia akan menonton kejahatan dan kemunafikan kamu yah.."

"Jangan lakukan itu... "

"Jika ada ifrit yang menonton di Youtube atau ada bos kamu yang menonton, kamu akan disiksa atas kebodohan kamu"

"Mereka akan membalas.."

"Tidak, mereka tidak akan sanggup melawan kekuatan Allah..."

"Aku tau betapa kuatnya kekuatan mereka" Kata jin itu dengan formasi tangan seperti harimau berdiri mau mencakar.

"Jangan mencoba mempengaruhi saya. Letakan tangan kamu dibawah. LETAKAN KEDUA TELAPAK TANGAN KAMU DILANTAI!"

Jin itu terus menggeram, dan kedua tangannya seperti tertarik ke lantai. Seperti ada kekuatan mahadahsyat yang memaksanya turun ke bawah. Saya kembali membacakan surah Ya Siin ayat 9, membuat kedua tagan jin itu menempel kuat dilantai.

"Dengan satu ayat saja kamu tidak bisa melepaskan tangan itu. Mana kekuatan kamu"

Jin itu teriak...

"Sekarang saya akan jahit mulut kamu". Kemudian saya bacakan ayat itu lagi, sebelum selesai jin itu terbungkam...

"Setelah ini saya akan bacakan lagi, dan memohon kepada Allah untuk menutup hidung kamu sebelah kanan dan mata kamu sebelah kiri".

"Dan saya akan tarik keluar, dan kamu akan menderita selamanya diluar..."

Jin itu terus menggeleng-gelengkan kepala.

"Jawablah! Jika kamu mau keluar maka menangislah. Dan kamu tidak akan bisa menangis jika hati kamu masih SOMBONG!!!!!! Aduwallah... mengertilah ini adalah bulan Rhamadhan mahluk Fasiqqq!"

Jin itu terus menggeleng-geleng kepala sambil terbungkam.

"Besok pagi berita ini akan tersebar diseluruh nusantara dan kamu akan dipermalukan!"

"Jawab siapa nama kamu?"

Saya mengamati wajah ibu itu, menyakinkan bahwa mulutnya tetap terbungkam.

"Baiklah, saya akan buka mulut kamu dan kamu punya kesempatan untuk bicara yang baik atau saya sumpal mulut kamu dengan api..."

Setelah itu saya bacakan basmalah dan mengusapkan tangan kearah bibir ibu itu tanpa menyentuhnya.

"Siapa nama kamu. Bicaralah"

"Sulaiman" Kata jin itu.

"Sulaiman apa?"

"Sulaiman bin Affan"

"Dari mana?"

"Jawa Tengah"

"Jawa tengah mana?"

"Tegal"

"Dimana, di hutan, di rumah di lautan, d gunung?"

"Tidak perlu tau?"

"Beri tahu?"

"Kamu sudah menyakiti aku"

"Beritahu saya, dan dunia akan segera mengetahuinya. Bahwa kamu ini jin terhina, yah. Teman saya banyak dan ini akan menjadi pengetahuan bagi mereka, meyakinkan mereka bahwasannya keris-keris penjaga, bahkan Tasbih-Tasbih dari perguruan Al Hikmah dan yg berkedok islam lain seperti ini telah diisi jin jin kafir seperti KAMU" Gertak saya sambil menunjuk wajahnya.

"Kamu akan diserang sama Al Hikmah, kamu bakal banyak musuh?" Kata jin itu terus membela diri.

"Tidak apa-apa. Musuh Allah itu dari dahulu memang banyak. Yah, sangat banyak dan kamu Sulaiman! Kamu sendiri yang telah membuka rahasia kebobbrokan akidah Al Hikmah dengan menggunakan jin kafir seperti kamu. Dengan kata lain jin-jin Al Hikmah akan marah dan akan menyerang kamu. Paham kamu, berfikirlah bodoh. Pakai otak kamu, jika kamu tidak mau bertaubat. Paham tidak, masuk tidak di logika kamu"

Jin itu benar-benar kehabisan kata dan diam berfikir.

"Al Hikmah menyerang saya dan saya mati itu tidak mengapa yah. Saya sudah ke MUI Jakarta Pusat mengadukan Reiki bersama ust Perdana dan akh Adam. Dan saya masih hidup. Allah melindungi saya"


"Mata jin itu masih beringas"

"Yah, kamu masih sombong. Dan lanjutkan kesombongan kamu. Kamu akan digorok dan dunia akan tahu"

"Hrmm. Jangan sakiti saya"

"Saya akan tutup lagi mulut kamu jika kamu tidak mengatakan kata-kata yang baik dan berguna. Sombong sekali hati kamu ini. Astaghfirullahal adziim"

"Kamu telah menyakiti saya"

"Karena kamu telah menyakiti wanita ini, saya hanya beberapa menit saja menyakiti kamu. Kamu ini sudah lama, sudah berapa tahun kamu menyakiti wanita ini?"

"Aku baru datang" Kata jin itu

"Iya, baru tiga bulan. Setelah bertemu ini, yang mengobati ini" Kata suami disampingnya.

"Dimana?" Kata saya menatap suaminya.

"Dirumah" Balas suaminya


----
Continue...
Bersambung, jika ingin menonton hingga akhir. Video dengan kualitas HD terekam di Rumah Rehab.

Video ini tidak di publish karena permintaan klien untuk mem-Blurkan bagian wajahnya. Dan saya belum memiliki software dan waktu untuk mengeditnya.

Dialog dengan jin itu dihentikan, untuk interogasi suaminya. Ternyata benar, suaminya mengatakan bahwa dia utusan Al Hikmah yang datang kerumahnya itu memasukan jin dan beberapa kali terpental. Dan akhirnya berhasil dimasukan dari kakinya.

Jelaslah bahwa wirid-wirid dengan menghitungnya ribuan melauli tasbih-tasbih aneh yang disertai peraturan bid'ah seperti harus dibawa kemana-mana kecuali toilet adalah ketaa'atan yang menimbulkan kesyirikan dan mendatangkan khodam.

Setelah satu jam kemudian ruqyah terus berlangsung, dan lebh kepada diplomasi dan Rehab keluarga tersebut. Suaminya mengaku dirumah masih ada Isim dan Telor yg dikubur sebagai penjagaan.

Inilah penghalang yng tidak bisa dilupakan dalam proses ruqyah, pasien harus terbebas dahulu dari kesyirikan utnuk di ruqyah.

*Teks ini ditulis dari video Asli saat ruqyah di rumah rehab.

Salam Tauhid
NAI



REFERENSI

23 Mei 2013

1 REVOLUSI HUKUM PIDANA INDONESIA


Pada tulisan ini, ane hanya sekedar menyampaikan unek-unek yang bertahun-tahun hanya terpendam dalam hati. Bukan apa-apa, ane hanya nggak ingin sok idealis dan ane juga bukan orang yg idealis. Tapi melihat realita dari waktu ke waktu, ane makin prihatin dengan keadaan bangsa ini pada khususnya, dan masyarakat dunia pada umumnya.

Tulisan di bawah ini hanya kutipan salah satu perdebatan ane di sebuah forum. Maaf jika tidak berkenan di hati pembaca. Jika anda setuju, mari mulai dari diri sendiri, dan sampaikan pada orang-orang di sekitar anda. Jika tidak setuju, abaikan saja. Ane tidak ingin berdebat di blog damai ini.
No offense.Sia sia aja para kakek kita tuh berjuang memerdekakan negeri ini.Karena dari awal berdirinya negeri ini, sistem hukumnya aja udah salah. Hanya mengekor dari peninggalan penjajah yang kita sedemikian benci itu. Ironis.
Coba kalo pelaku tindak kejahatan berat dihukum mati, dan pencurian/korupsi dipotong tangannya. Nggak akan jadi begini keadaannya. Nggak usah sebut ini hukum islam, kasih aja nama hukum Republik.
Melanggar HAM? Mereka duluan yang melanggar hak rakyat yg lain. Sudah sepantasnya hak mereka dicabut. Misal, penghilangan hak hidup orang lain, maka hukuman yg pantas adalah pencabutan hak hidupnya.
Melanggar sila ke dua : "Kemanusiaan yang adil dan beradab" ??
Mari kita bongkar kata per kata. 
Kemanusiaan : Yang membedakan manusia dengan hewan adalah, manusia membunuh manusia yang lain melalui prosedur peradilan. Bukan main hakim sendiri. 
Adil : Adilkah bila pembunuh, pemerkosa, pengacau keamanan, hanya dihukum penjara beberapa tahun? Kita dengan munafiknya menyebut sistem ini "Lembaga Pemasyarakatan". Apanya yang dimasyarakatkan? Realitanya di penjara itu mereka malah tambah bobrok moralnya. Belum lagi maraknya penyelewengan2 yg ane ga bisa sebut satu persatu di sini. Juga pemborosan kas negara. Hey! Pajak yang kita bayar itu untuk memberi makan orang2 yang telah menginjak2 sistem negara ini? TIDAK ADIL!
Beradab : Tidak ada masalah dengan ini. Hukuman mati ataupun potong tangan sangat bisa dilaksanakan dengan prosedur yang beradab. Ada pengacara yg siap membela, ada jaksa penuntut, ada hakim, saksi, dll. Dan jika diperlukan, eksekusi bisa ditangguhkan maksimal selama setahun untuk memperbaiki hidup si terpidana sebelum menghadap sang Pencipta. Atau untuk membuka kemungkinan seluas-luasnya bagi terpidana untuk mengajukan bukti baru yang menyatakan dia tidak bersalah. Masa penangguhan itu juga bisa diberdayakan untuk pengabdian masyarakat.
Jadi mari, kita dukung Revolusi Hukum Pidana Indonesia.
Yang lebih "berkemanusiaan yang adil dan beradab"


Atas nama kejujuran hati bangsa IndonesiaJudhazt Kaskus 

20 Mei 2013

2 KISAH NYATA, PERTARUNGAN PERUQYAH VS NAGA RAKSASA


Bismillahirahmanirrahim,


Kejadian ini berlangsung pada tahun 2009 disebuah pabrik pengolahan makanan milik perusahaan besar di daerah Jakarta, bisa dibilang ini adalah salah satu kasus yang cukup membuat orang pada umumnya bergidik dan ketakutan setengah mati, dimana yang kami hadapi adalah makhluk berwujud naga raksasa dengan besar diameter kepala + 50 meter  dan panjang dari kepala hingga  ekor + 3 Kilometer.

Kisah ini berawal ketika kami dihubungi oleh seorang laki-laki, sebutlah namanya Erwin 40 thn, beliau adalah seorang pengurus serikat pekerja di sebuah perusahaan tersebut.  Melalui pembicaraan telepon, dapat kami simpulkan bahwa telah terjadi hal yang sangat menggemparkan di perusahaan tersebut yaitu adanya penampakan naga raksasa yang sangat menakutkan dan muncul pada malam-malam tertentu. Saking besarnya, tubuh sang-naga Raksasa mampu melingkari lokasi pabrik yang luasnya mencapai 3 ha, dengan munculnya sang naga raksasa otomatis seluruh karyawan yang ada dipabrik menghentikan proses produksi tentunya ini sangat mengganggu produktifitas dan psikologi para karyawan. Terkait dengan hal tersebut seluruh karyawan mendesak kepada pengurus serikat pekerja untuk segera menyelesaikan  masalah ini, setelah menghadap pimpinan perusahaan jadilah Pak Erwin diserahi amanah untuk mencari orang yang tepat untuk menangani kejadian ini.

Tak terhitung sudah orang “pintar” atau semacamnya yang telah diundang untuk mengusir Naga raksasa tersebut, tetapi hasilnya nihil.. tak jarang orang pintar tersebut lari terbirit-birit hingga terguling ketika baru saja melihat penampakan Naga tersebut. “Tentu saja, siapa pula yang sanggup melawan Naga Raksasa yang giginya saja terlihat sepanjang 5 Meter dengan mata yang merah menyala seolah-olah mau menerkam”. Demikian ungkapan yang sering dilontarkan oleh orang-orang “pintar” setelah gagal menaklukan sang-naga.

Berdasarkan komunikasi via telepon tersebut kami menyetujui dan berusaha untuk membantu, “Insya Allah.. mudah-mudahan diberikan kemudahan” kata ustad Abu Albani, kemudian team Ruqyah mempersiapkan segala sesuatunya. kemudian pada waktu yang telah di tentukan,  dimana biasanya Naga raksasa itu muncul  yaitu pada malam hari sekitar pukul 11 malam.

Setibanya team Abu albani ke lokasi pabrik, memang kami merasakan beberapa keanehan ditempat ini dan untuk menyelidiki hal tersebut kami menanyakan kepada beberapa karyawan yang pernah melihat langsung kejadian tersebut.  Dari hasil penyelidikan awal bahwa kemunculan Sang Naga Raksasa akan terjadi setiap 6 bulan sekali dan biasanya muncul selama 2 (dua) hari berturut-turut dan untungnya tidak sampai menimbulkan korban jiwa, tetapi cukup menggangu berjalannya kegiatan produksi dan psikologis karyawan karena mengganggu konsentrasi.

Kemunculan naga raksasa
Tak lama setelah berbicang dengan petugas security tiba-tiba terdengarlah suara seperti  hembusan nafas sangat besar ..”ngossh…ngossh “ dan suara gesekan keras seperti suara ular yang sedang berjalan, suara ini terdengar hingga disekeliling pabrik.

Menurut petugas security yang telah lama bekerja di sana, suara-suara tersebut merupakan pertanda akan munculnya Naga Raksasa, maka seketika suasana pabrik mencekam dan  seluruh karyawan lari meninggalkan lokasi Pabrik, tinggalah team Abu Albani yang berada di lokasi.  kemudian kami berkeliling melihat kondisi pabrik, tak lama kemudian muncul lah penampakan Naga Raksasa yang memang dikatakan oleh para saksi mata bahwa naga ini sangat besar dan menakutkan bagi siapa-pun yang melihatnya, memang secara rasional Naga adalah makhluk mitos, sedangkan JIN mampu menyerupai bentuk apa-pun .

Terjadinya Pertarungan
Disaat kami sedang berkeliling di lokasi pabrik.. terjadilah pertemuan kami dengan sang-naga dengan jarak kira-kira 100 meter,  sebuah pertemuan yang ditunggu-tunggu oleh team, sekaligus untuk membuktikan kebenaran dari cerita karyawan pabrik dan ternyata memang benar adanya…

Maka pertempuran antara team abu albani dan JIN yang menyerupai sosok Naga Raksasa  sudah tak terhindarkan, disaat itu sang Naga mengeluarkan suara  mendesis dengan keras dan tatapan yang buas,  dengan perlahan Naga Raksasa maju  mendekati team abu albani, tentunya team segera merespon dengan membacakan Ayat-ayat Ruqyah, dan doa’ perlindungan kepada Allah… pergerakan sang-Naga semakin mendekat dan sedetik kmudian membuka mulutnya lebar-lebar  seolah hendak memangsa team, ketika sang Naga sudah sangat dekat kira-kira 2 meter dari team, maka kami membacakan ayat Ruqyah dan kemudian memukul tepat kearah kepala sang naga… sejurus kemudian terjadi ledakan yang menyebabkan Naga terjungkal dan melarikan diri…

Dengan sigap team Ruqyah Abu Albani mengejar naga tersebut, dengan harapan kami dapat mengetahui asal-muasal dari mana Naga raksasa itu muncul, team abu albani menyusuri pergerakan ekor sang-naga… hingga bayangan naga itu perlahan hilang masuk ke sebuah gudang penyimpanan barang maintenance pabrik.

Kami merasakan sensasi yang aneh ketika berada ditempat itu,  Kemudian team dan petugas security membuka gudang dan mencari benda-benda yang dirasa mencurigakan hingga ditemukanlah sebuah guci besar berwarna hijau-putih yang motifkan naga. Setelah ditemukan benda tersebut team Ruqyah Abu Albani meminta untuk dipertemukan dengan pemilik perusahaan sekaligus untuk mengklarifikasi mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi.

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya pemilik perusahaan datang dan bersedia secara terbuka menjelaskan ihwal keberadaan Guci bermotif Naga dan kemunculan Naga Raksasa, beliau menjelaskan memang Guci tersebut yang ia datangkan dari Negeri Tiongkok bermaksud sebagai penjagaan (khodam) dimana saat awal –awal berjalannya proses produksi ternyata banyak sekali terjadi serangan gaib dari para pesaing yang berniat jahat menghancurkan usaha atau bisnisnya.

Kini telah jelaslah bahwa, penyebab sering munculnya penampakan Naga raksasa merupakan JIN atau  makhluk penjaga yang sengaja dipelihara oleh pemilik perusahaan. tetapi yang terjadi malah sebaliknya bukan penjagaan yang diperolehmalah menjadi terror mengerikan bagi seluruh karyawan dan tentunya mengganggu proses produksi yang pada akhirnya merugikan pengusaha/pemilik perusahaan tersebut, disini kami memberikan edukasi kepada Pemilik pabrik untuk tidak meminta pertolongan kepada JIN ..tetapi meminta pertolonganlah kepada ALLAH AZZA WA JALLA.

Demikian kisah ini semoga dapat dijadikan pelajaran…

1 Mei 2013

0 TAK USAH HERAN BILA GANGGUAN JIN ATAU SIHIR ITU KEMBALI LAGI



Bila ada seseorang yang halaman dan rumahnya kemasukan anjing liar, ayam, ular dan hewan² lainnya, lalu ia memaki atau menyalahkan hewan² yang masuk tersebut, maka siapakah seharusnya yang harus disalahkan, hewan² tersebutkah, ataukah si pemilik rumahnya?

Sejatinya hewan² tersebut secara tabiat, mereka tidak bisa disalahkan, hewan tetaplah hewan dengan segala tabiat yang mereka miliki. Adapun si pemilik rumah, ia adalah manusia yang diberikan banyak kelebihan oleh Allàh Ta'àlà.

Maka dalam hal ini, bisa jadi si pemilik rumah tidak memiliki pagar di halamannya atau pagarnya sudah rusak, atau ia lalai untuk menutup pintu rumahnya, atau halamannya kotor oleh sesuatu yang disukai oleh hewan² tersebut hingga kemudian justru mengundang mereka datang.

Begitu pula dengan gangguan jin atau sihir yang kembali lagi, bisa jadi seseorang yang kena dampaknya itu, tidak memagari dan membentengi dirinya dengan ketaatan kepada Allàh Ta'àlà, atau ia lalai dalam berzikir dalam kesehariannya, atau bahkan ia melenakan dirinya dengan musik, memasang foto² atau gambar² di rumahnya, tidak membaca dan mentadabburi Al-Qur'an di dalamnya atau hal² lain yang membuatnya lalai dari ketaatan kepada-Nya, hingga secara sengaja ia telah mengundang jin atau sihir itu kembali tanpa disadarinya.

RENUNGAN PAGI

Disusun oleh : Abu Hazna

Sumber : http://quranic-healing.blogspot.com/2013/04/usah-heran-bila-gangguan-jin-atau-sihir.html

25 Apr 2013

0 Sang "Khalifah" Dan Rakyatnya


"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu yaitu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." 
(QS. Al-Qashash ayat 77)

Entah kenapa malam ini sepulang dari rumah seorang sobat, sepanjang perjalanan teringat kembali berbagai pemandangan yang kusaksikan di "pulau seberang". Tanpa terasa, mataku jadi sedikit berkaca-kaca ketika teringat ayat ini.

Sobatku semua, manusia telah ditetapkan sebagai khalifah di bumi ini sejak awal diciptakan. 
Ada khalifah, berarti ada rakyat. Jika kita semua adalah khalifah, maka siapakah rakyatnya?

Seisi bumi inilah rakyat kita.

Mari renungkan sebuah perumpamaan tentang khalifah yang adil, mencintai, dan mensejahterakan rakyatnya. Tentu rakyatnya pun akan mencintai khalifah itu, dan dengan sepenuh hati akan menyumbangkan apapun yang dibutuhkan oleh khalifah itu. 

Namun bagaimana dengan khalifah yang zhalim, memeras rakyatnya tanpa berusaha mensejahterakan mereka. Tentu rakyatnya akan bergerak, berontak, atau bahkan menggulingkan sang khalifah itu.

Dan kini, panasnya aksi protes dari para "rakyat" kepada sang "khalifah" bernama manusia ini mulai terasa. Pemberontakan-pemberontakan kecil mulai terjadi di sana sini. Bencana dari langit dan bumi itulah wujudnya. 

Karena apa?

Karena mereka sedang menuntut hak nya yang selama ini ditindas oleh sang "khalifah".

Aku hanya bisa berharap, jangan sampai mereka melakukan kudeta yang tak mungkin bisa dikendalikan oleh siapapun selain Allah, Sang Pencipta. Kita patut bersyukur, karena mungkin selama ini kita masih terhindar dari amukan rakyat karena Allah-lah yang menahan mereka.

Sobatku semua, mari sayangi rakyat kita.
Sesungguhnya di mata Allah, kita adalah bagian dari mereka.

Video Penutup

21 Apr 2013

0 NAMAKU DUIT

Ehhmm... Perkenalkan...
Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia. Aku juga "bisa" merubah Perilaku, bahkan sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku. Banyak orang merubah kepribadiannya,­­­­ mengkhianati teman, menjual tubuh, menjual ayat Al Qur'an bahkan meninggalkan keyakinan imannya dan menjualnya ke syaitan, demi aku!

Aku tdk mengerti perbedaan orang saleh & bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin & terhormat atau terhina.

Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.
Aku juga bukan org ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara2 aku.
Anak dan orangtua berselisih gara2 aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku spt Tuhan, bahkan kerap kali hamba2 Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jgn jadi hamba uang..

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?

Aku tdk pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tdk mampu memperpanjang hidup anda.

Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tdk akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa2 anda, anda harus menghadap sendiri kpd sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA.

Saat itu, Tuhan pasti akan hitung2an dgn anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dgn baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?

Ini informasi terakhirku:
Aku TIDAK ADA DI SURGA,
Jadi jangan cari aku disana.

Salam sayang,

Ttd












D U I T

Followers

Komentar Terkini

Make Your Own by Judhazt KASKUS
 

www.islamperspektif.blogspot.com Copyright © 2009 - |- Created by O Judhazt Kaskus - |- Visit My Youtube Channel