Tulisan singkat ini kami buat dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada para ulama yang berpendapat bahwa manusia sama sekali tidak bisa melihat jin.
Banyak sekali pertanyaan "Bukankah menurut AlQur'an Jin tidak bisa dilihat? Lalu bagaimana dengan penampakan yang sering terjadi? Apakah orang-orang hanya hoax ataukah AlQur'an yang salah?". Hal ini memang sering menjadi perdebatan di kalangan ulama. Lalu muncul keraguan, apakah AlQur'an bertentangan dengan realita yang ada?
Sama sekali tidak. Mari kita cermati ayat itu :
Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka.(Qs. Al-A’raf:27)
Ayat di atas bukan menyebutkan bahwa kita tidak bisa melihat Jin, melainkan menyebutkan "suatu tempat" dimana para jin itu melihat kita. Namun jikalau jin itu sedang tidak berada di "tempat" itu, ataupun dalam kondisi khusus, maka dengan seizin Allah kita bisa melihat mereka. Apa bedanya?
Mari kita analogikan, si Jun sedang berada di atas Monas dan melihat si John yang sedang berada di Stasiun Gambir dengan teropong. Maka itu artinya si Jun sedang melihat si John dari suatu tempat yang si John tidak bisa lihat. Apakah itu berarti si John tidak bisa melihat si Jun? Tentu bisa, yaitu apabila si Jun turun dari monas dan pindah ke dekat Stasiun Gambir.
Atau dalam kondisi khusus, yaitu misalnya si John yang sedang berada di Stasiun Gambir melihat si Jun yang berada di atas Monas dengan menggunakan cara yang sama seperti yang digunakan si Jun, yaitu teropong. Kira kira begitulah analoginya.
Oh iya, masih ada satu kondisi yang kami sebut sebagai kondisi "Ngawur". Yaitu kondisi ketika si John yang berada di Stasiun Gambir meminum viagra plus sebotol alkohol 90%. Lalu dia melihat toilet, dan mengira bahwa dia sedang melihat si Jun. Padahal si Jun sedang di atas monas dan tertawa guling-guling melihat kelakuan si John.
Wallahu'alam bishshowab.
Kunjungi Artikel Yang Terkait :
Pengalaman Lucu Para Praktisi Ruqyah
Harut Dan Marut, Dua Malaikat Yang Mengajarkan Sihir di Babilonia
Ruqyah, Dialog Dengan Jin, dan Cara Mengalahkan Sihir

Yang saya fahami dari banyak kasus "mereka yang bisa melihat" jin atau makhluk kasat mata, mereka "bisa" melihat jin karena adanya "bantuan jin", manusia tersebut telah terpengaruhi oleh dimensi jin sehingga sebagian dari sifat jin ada pada mereka (manusia plus). Selain "bisa melihat", manusia plus tersebut biasanya juga mempunyai kemampuan non materi lainnya seperti "bisa kebal, bisa menembus materi, bisa menerawang, bisa sihir" dst.
BalasHapusBukannya dalam Al Quran juga ada satu ayat yang menyatakan manusia bisa "bekerja-sama" dengan jin:
(Q72.6) Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa & kesalahan.
http://temp-zzz.blogspot.com/2009/10/mengenal-jin.html
Salam Ahmad.
HapusYang anda sebutkan itu adalah apa yg ane maksud dengan kondisi khusus. Dan ada juga kondisi2 khusus lain yang memungkinkan tanpa bantuan jin. Misalnya minum air sihir, mabuk, atau gegar otak, dan sebagainya.
Dan kondisi lain yang bukan khusus, contohnya adalah seperti beberapa riwayat di jaman Rasulullah, yang mana para Jin tersebut memanifestasikan diri ke dimensi kita.
Wallahu a'lam
Saya berpendapat manusia normal,,
HapusAnda berkata dengan istilah teropong,
teropong itu apa ? ya jin yang menempel di orang tersebut.. bisa jadi ia bertempat di mata manusia atau sekitarnya,,, jin mengalir melalui aliran darah,,, sehingga menjadi kondisi yang berbeda,, parahnya mereka menganggap itu anugerah Tuhan padahal Talbis Iblis..
Maksud ane sebenarnya, manusia bisa melihat jin dengan cara yang sama dengan cara jin melihat sesamanya.
HapusKarena secara sunatullah, organ mata manusia tentu beda dengan organ yg Allah ciptakan bagi bangsa jin.
Jadi tidak mungkin manusia bisa melihat jin yg bertempat di dunianya, kecuali dua kemungkinan :
1. Karunia Allah pada orang2 soleh, yang tentunya mempunyai tugas khusus dengan karunia itu. Ciri2 nya dia taat pada seluruh aturan Allah yg dituangkan dalam Syariat.
2. Orang itu menggunakan cara jin.
Orang yg menggunakan cara jin pun ada dua kemungkinan :
1. Dia kena gangguan jin / sihir. Orang tipe ini mendapat kemampuan itu tanpa kesengajaan.
2. Dia bekerja sama dengan jin / pengguna sihir. Orang tipe ini melakukan beragam cara/latihan/ritual untuk tujuan mendapatkan kemampuan itu. Dan hampir dipastikan berdasarkan temuan di lapangan, cara2 yg diterapkan selalu berupa ritual2 bid'ah, dan yg paling parah adalah ritual2 syirik.